Winger
Muda dari Barcelona, Lamine Yamal, tidak dapat menyembunyikan perasaan sedihnya ketika timnya tereliminasi oleh Inter Milan di babak semifinal Liga Champions.
Lamine Yamal termasuk salah satu pesepak bola di Barcelona yang merasa kecewa saat timnya tersingkir dari Liga Champions musim 2024-2025.
Winger
Timnas Spanyol tersebut memang menjadi pahlawan comeback Barca pada leg pertama semifinal Liga Champions kontra Inter Milan pekan lalu.
Akan tetapi, Yamal tidak dapat mengambil tindakan ketika Barcelona berkunjung ke stadion Giuseppe Meazza, markas Inter, dalam pertandingan leg kedua semifinal, Selasa (6/5/2025), atau Rabu pagi Waktu Indonesia Bagian Barat.
Tak ada gol atau asis yang lahir dari kakinya ketika Barca takluk 4-3 dari Inter di Giuseppe Meazza.
Posisi itu menyebabkan tim yang dilatih oleh Hansi Flick tidak berhasil mencapai babak final dan harus meninggalkan kompetisi dengan skor agregat 6-7.
Puncak partai impian yang bertujuan memenangkan gelar keenam bagi Si Kuping Besar juga telah hilang begitu saja.
Selain itu, Barcelona pun dinyatakan tidak berhasil dalam mengejar kemenangan tersebut.
treble winner
musim ini.
Sambil menghadapi kekecewaan itu, Yamal berbagi rasa sedihnya di platform media sosial.
Pada pesan yang dia posting di media sosial, Yamal bersumpah bahwa ia akan terus membimbing Barcelona mencapai puncak.
Pemuda berumur 17 tahun itu menambahkan bahwa skuadnya bertekad kuat untuk meraih kemenangan di pertandingan “final” selanjutnya, yaitu El Clasico melawan Real Madrid.
“Sudah kita berikan semua yang ada, tahun ini mustahil terwujud, namun kita pasti akan kembali,” kata Yamal.
Culers, kita tak akan berhenti hingga akhirnya kita letakkan klub ini ke posisi yang seharusnya: di atas sana.
Akan kuperhatikan komitmenku dan mengantarnya ke Barcelona; kita tak akan beristirahat hingga kami berhasil meraihnya.
Tetapi, hari Minggu menjadi pertandingan final lainnya, dan kami semua perlu bersatu.” tambah Lamine Yamal. “Visca el Barca!
Dalam laga melawan Inter Milan di babak kedua semifinal Liga Champions, Yamal tetap menjadi mimpi buruk bagi sang juara bertahan.
Hal itu terbukti melalui gerakan driblanya yang mencapai 14 kali dan berhasil dilaksanakan tanpa ada kesalahan.
Barcelona tereliminasi dengan cara yang menyedihkan dalam pertandingan bertabur 7 gol di Stadion Giuseppe Meazza.
Tim tamu sempati ketinggalan 0-2 pada paruh pertama berkat gol Lautaro Martinez yang tercipta di menit ke-21 dan tendangan penalti dari Hakan Calhanoglu menjelang akhir babak tersebut.
Di babak kedua, asa sempat terlihat ketika Eric Garcia (54′) dan Dani Olmo (60′) mampu menyamakan skor menjadi 2-2.
Raphinha bahkan berhasil membuat Barcelona memimpin 3-2 pada menit ke-87.
Keberhasilan yang tampak di dekat tiba-tiba hilang saat bek senior Inter, Francesco Acerbi, menjaringkan gol pada menit ke-90+3.
Skor berubah menjadi 3-3 dan harus dilanjutkan ke babak
extra time.
Di perpanjangan waktu, Dewi Fortuna lebih berpihak kepada skuad arahan Simone Inzaghi dengan gol penentu lahir dari kaki Davide Frattesi di menit ke-99.
Posisi skor kemudian berubah menjadi 4-3 untuk keuntungan Inter Milan.
Barcelona gagal mencetak gol lagi atau mengklaim hattrick Frattesi untuk itu mereka dieliminasi dengan skor akhir 3-4 dan total kekalahan 6-7 secara agregat.