PIKIRAN RAKYAT
– Presiden RI Prabowo Subianto akhirnya membongkar motif dibalik keputusannya merambah bidang politik usai menutup karir militernya tahun 1998.
Dia menggambarkan tindakan tersebut sebagai upayanya membela kepentingan negara, terutama dalam hal pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia.
Prabowo menyampaikan pernyataan tersebut ketika memberikan pidato pada kesempatan Halal Bihalal dengan Para Purnawirawan Angkatan Darat serta Keluarga Besar Tentara Nasional-kepolisian Indonesia yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, pada hari Selasa, 6 Mei 2025.
“Saya tidak rela kekayaan bangsa kita tidak dinikmati oleh rakyat Indonesia, dan karena itu saya terjun ke politik,” ujar Prabowo, dikutip Rabu, 7 Mei 2025.
Kepala Utama Partai Gerindra tersebut telah mengungkapkan bahwa kekhawatiran akan dominasi sumber daya Indonesia oleh pihak asing adalah topik yang sudah sering dibahas bersamanya dengan para pensiunan officer lainnya.
Banyak di antara mereka mengalami perasaan serupa. Prabowo berpendapat bahwa jalan politik merupakan metode yang valid dan tepat sasaran untuk membela kepentingan masyarakat.
Dia pun memberi contoh beberapa pemimpin militer senior yang telah membentuk partai politik setelah reformasi.
“Ini bukan langkah pertamaku. Sebelumnya, Jenderal (Purn) Edi Sudrajat dan Jenderal (Purn) Tri Sutrisno telah membentuk Partai Keadilan dan Persatuan di tahun 1999. Kemudian, Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono merintis Partai Demokrat pada tahun 2001. Dan setelah itu, Jenderal (Purn) Wiranto mendirikan Partai Hanura pada tahun 2006,” katanya.
“Selain itu, saya mendirikan sebuah partai politik. Mengapa demikian? Karena kami memiliki keinginan untuk memberdayakan masyarakat,” jelasnya sambil melanjutkan pembicaraan tersebut.
Prabowo Tolak Pandangan Militernya Berhubungan dengan Hasrat Kepemimpinan
Di tengah pidatonya, Prabowo juga membantah anggapan bahwa militer identik dengan ambisi kekuasaan. Ia justru mengklaim militer Indonesia berperan penting dalam lahirnya reformasi 1998.
“Silakan telusuri riwayat global, berikan contohnya di mana terdapat seluruh pasukan yang pensiun sepenuhnya dari urusan pemerintahan? Kita mengundurkan diri secara sukarela, dan reformasi berhasil karena adanya peranan penting tokoh TNI serta ABRI,” jelasnya.
Prabowo berpendapat bahwa nyala dedikasi tak memudar walaupun prajurit sudah mengundurkan diri dari dinas aktif. Menurut dia, jiwa nasionalis masih terus ada dan perlu diarahkan untuk kepentingan perkembangan negara.
“Jika kita masih memiliki keahlian, gairah, serta hal-hal yang dapat kita berikan untuk negara dan bangsa, maka kita perlu memberikan apa saja yang mampu kita kontribusikan,” katanya.
Berikut ini adalah detailnya: Prabowo memutuskan untuk menyelesaikan kariernya sebagai perwira militer pada tahun 1998 dengan jabatan terakhir yaitu Letnan Jenderal. Dia telah melayani selama 24 tahun di TNI, organisasi yang dahulu dikenal dengan nama ABRI.