PEKALONGAN –
Banyak yang mengira bahwa pindang tetel merupakan variasi dari rawon dikarenakan keduanya memiliki kuah warna hitam pekat.
Akan tetapi setelah mencoba, cita rasa dari masakan khas Pekalongan tersebut sungguh istimewa dan tak terduga.
Pindang tetel tidak termasuk dalam jenis masakan ikan pindang, melainkan merupakan hidangan panas yang terbuat dari daging sapi bagian tetelan. Hidangan ini disiapkan dengan kaldu gelap yang berasal dari perpaduan kluwek dan racikan rempah khas Jawa.
Sejarah Penamaan dan Rasanya yang Khas
Nama pindang tetel sebenarnya adalah kependekan dari “Paling Enak Daging Tetel.” Masakan ini bermula di Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Awal mula hidangan ini dimulai dari percobaan penduduk setempat untuk menggunakan buah kluwek sebagai salah satu bahan utama, hingga pada akhirnya menciptakan pindang tetel yang saat ini populer.
Walaupun mengunakan kluwak sama seperti dalam pembuatan rawon, jumlahnya untuk pindang tetel lebih dikurangi, sehingga rasanya tidak begitu pahit tapi masih gurih serta beraroma rempah yang kaya.
Kombinasi dan Rasanya yang Memikat
Pada satu porsinya dari sup ikan tetel, umumnya terdiri dari:
Daging has dalam bentuk tetelan, irisan daging, serta organ dalam hewan sapi
Kuah kluwek hitam dengan cita rasa kental, gurih, dan aromatik
Saji bersama kerupuk pasir (kerupuk usek) yang bercorak putih atau merah muda.
Bumbu-bumbu seperti ketumbar, lada, bawang merah, bawang putih, terasi, cabai merah, jahe, daun salam, serta serai dipakai untuk menguatkan baunya dan rasanya. Dalam proses pembuatannya pun dijaga supaya Bau amis dari daging benar-benar hilang.
Penambah Tradisional yang Membuat Komplit
Biasanya pindang tetel dihidangkan bersamaan dengan lontong. Untuk melengkapi sajian ini, terdapat juga:
Kluban: mirip urap sayuran yang dapat ditambahkan secara langsung ke dalam sup.
Botok: pilihan hidangan tanpa daging ideal bagi vegetarian
Campuran ini menghasilkan pengalaman makan yang komprehensif dan bergizi, sambil mempertahankan keseimbangan lemak dari susu sapi.
Tempat Makan Pindang Tetel yang Populer Direkomendasikan
Satu lokasi terkenal untuk mencicipi pindang tetel adalah Warung Mbak Isah yang letaknya di Sapugarut, Buaran, Pekalongan. Tempat makan ini sudah ada selama lebih dari tiga dekade dan jadi destinasi favorit bagi penggemar masakan lokal.
Harga per porsi: Rp15.000
Pilihan tambahan: tulang, sumsum, kluban, serta botok
Tiap harinya, Mbak Isah menyiapkan lebih dari 5 kilogram daging demi memuaskan para pembeli, yang selalu bertambah berkat rasanya yang lezat warisan keluarganya.
Dengan saus tebal bercitarasa rempah-rempah, daging lembut yang juicy, serta pendamping tradisional tinggi serat, Pindang Tetel khas Pekalongan pantas dijadikan simbol makanan lokal.
Keunikan rasa dan harganya yang bersahabat dengan kantong, menjadikannya bukan hanya favorit bagi penduduk setempat, tetapi juga mengundang minat pecinta makanan dari berbagai daerah lain.
Jika berada di Pekalongan, pastikan untuk singgah dan menikmati satu piring Pindang Tetel—hidangan tradisional dengan cita rasa dan cerita historis yang keduanya begitu kaya. ***




