– Bulan Zulkaidah atau dikenal pula sebagai bulan Selo menurut adat Jawa tidak semata-mata berfungsi sebagai pengukur waktu, melainkan juga terdapat peraturan-peraturan tertentu yang dipercaya dapat mengubah nasib seseorang menjadi berhasil atau gagal dalam setiap usaha mereka.
Menurut Primbon Jawa, bulan Selo dikenal memiliki karakteristik khusus yang harus dimengerti untuk mencegah kesalahan saat membuat keputusan besar.
Berikut ini merupakan pantangan serta saran yang perlu diingat saat menghadapi Bulan Selo, sesuai dengan informasi dari kanal YouTube Sabdaning Ratu yang khusus mendiskusikan topik terkait weton.
Pertama, terkait dengan perkawinan, bulan Selo sangat tidak direkomendasikan. Berdasarkan Primbon, apabila menggelar upacara pernikahan pada bulan tersebut, ada kekhawatiran bahwa hubungan rumah tangga mungkin penuh dengan ujian. Pasangan suami istri berisiko sering sakit, berselisih, dan bahkan mendapat banyak lawan atau musuh. Karena alasan itu, lebih bijaksana untuk memundahkan acara pernikahan sampai bulan lainnya yang dipandang lebih positif dalam hitungan Jawa.
Kedua, untuk para petani, menanam pada bulan ini tetap dapat dilakukan. Namun harus dalam jumlah sewajarnya. Ini berarti bahwa panennya mungkin tidak begitu memuaskan, tapi juga tidak akan merugi. Oleh karena itu, aktivitas tersebut boleh dilanjutkan asalkan jangan memiliki harapan mendapatkan hasil yang sangat besar.
Ketiga, berpindah rumah di bulan Selo malah sangat direkomendasikan. Menurut Primbon, melakukan perpindahan rumah pada bulan tersebut dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan, sebab Anda akan dimuliakan oleh kerabat dekat. Keharmonisan dalam rumah pun dikatakan akan terjaga dengan baik.
Berikutnya, membangun rumah adalah salah satu tugas yang dianjurkan dilakukan di Bulan Selo. Karakteristik dari pekerjaan ini dirancak dengan ungkapan “sugih rejeki kang por suci salianing wong,” yang berarti bahwa tempat tinggal yang didirikan dalam periode waktu tersebut diyakinai dapat menarik kedatangan harta karung serta kegembiraan dari individu-individu terhormat di lingkungan setempat.
Meskipun begitu, sangatlah vital untuk mengenali rute-rute yang harus dielakkan ketika sedang melakukan pemindahan rumah. Arah Naga Bulan terletak di sebelah selatan (kidul), Nga Tahun berada di bagian barat (kulon), serta Jatingarang ada di utara (lor). Dengan menghindari petunjuk-petunjuk tersebut diyakin bisa mencegah hal-hal buruk datang.
Akhirnya, ada beberapa hari yang dipandang sebagai waktu sial atau memiliki energi negatif, jadi lebih baik dijauhi ketika merencanakan perayaan atau event penting. Hari-hari itu meliputi tanggal 2, 4, 12, 13, 21, 22, 23, 24, dan 28 berdasarkan kalender Jawa. Dengan melewatkan tanggal-tanggal ini dapat membantu mencegah kegagalan atau masalah saat menyelenggarakan acara.
Untuk menyelesaikan pembicaraan ini, pemahaman tentang pantang dan anjuran selama Bulan Selo merupakan warisan kearifan lokal yang telah dilestarikan dari generasi ke generasi. Walaupun tidak harus diterima tanpa syarat, tetapi dengan mengikuti nasihat Primbon bisa menjadi tindakan pencegahan ketika merancang suatu hal. Gunakanlah tradisi ini untuk melakukan refleksi diri serta menyatakan rasa hormat kepada nilai-nilai nenek moyang yang sangat melekat dalam budaya Jawa tersebut. (*)