Kuliner Malam Bojonegoro: 8 Sajian Legendaris dari Lontong Tahu hingga Ledre Klasik Yang Wajib Anda Cicipi
RUBLIK DEPOK
– Bojonegoro, terkenal dengan sebutan “Kota Ledre”, tak cuma populer karena sumber dayanya seperti hasil pertanian dan minyak bumi, namun juga memukau dengan aneka sajian malamnya yang sayang dilewatkan. Ketika gelap menyelimuti langit, wangi lezat masakan baik itu tradisional maupun modern dari gerai pinggir jalan merembes ke seluruh penjuru jalanan, memancing setiap orang yang mulas untuk mencoba ragam hidangan khas dengan citarasanya yang unik.
Kota ini sudah sejak dulu dianggap sebagai paradisa bagi pecinta masakannya, khususnya mereka yang menginginkan hidangan berharga murah namun rasanya asli. Di bawah ini merupakan delapan sajian ikonik serta camilan malam yang disukai baik penduduk lokal maupun pengunjung ketika datang ke Bojonegoro.
1. Lontong Tahu Bojonegoro: Masakan Sederhana Beraroma Khas yang Menggugah Selera
Satu kuliner yang sangat digandrungi di Bojonegoro ialah Lontong Tahu. Mencari penjual Lontong Tahu dapat dilakukan secara sederhana di seluruh area dari Jalan Panglima Polim sampai Alun-Alun Bojonegoro, khususnya pada saat senja dan malam hari.
Masakan ini berisi irisan lontong yang dituangi saus kacang tebal, tahu goreng panas, serta tambahan tauge segar dan perasan kecap manis untuk memperkuat rasanya. Ditambah dengan sambal pedas dan krupuk gurih, Lontong Tahu menjelma jadi hidangan favorit bagi penduduk setempat dalam mencari kenyamanan lewat masakan. Dengan harga cukup bersahabat mulai dari Rp8.000 hingga Rp12.000, menu ini sering dipilih orang-orang untuk dinikmati saat malam hari.
2. Nasi Flambe: Gaya Kontemporer yang Memukau Lidah
Nasi Flambe merupakan kreasi masakan modern yang telah menyita minat kalangan pemuda di Bojonegoro. Metode flambé yang diterapkan dalam hidangan ini menciptakan aroma asapan yang membangkitkan selera.
Pilihan hidangan ini umumnya dilengkapi dengan hiasan berupa daging ayam cincang, telur, serta udang, ditambah sambal khas yang dimasak menggunakan metode flambeing agar memperkuat kelezatan dan aroma. Beberapa lokasi populer seperti Warung Dumi Express di Jalan Rajawali sering dikunjungi oleh para pencinta kuliner untuk mencicipi Nasi Flambe tersebut. Masakan ini menggabungkan sempurna antara citarasa lokal dengan cara penyajian kontemporer.
3. Sego Buwuhan: Rasanya yang Tradisional dari Acara Spesial hingga Menu Harian
Sego Buwuhan adalah makanan khas yang dahulu hanya tersaji dalam perayaan bersyukur atau pesta adat. Kini, Sego Buwuhan lebih mudah ditemukan, terlebih lagi di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Kota serta Pasar Sukorejo.
Masakan ini terdiri dari nasi putih yang dilengkapi dengan tempe goreng (disebut momok tempe), sayuran lodeh, mi, ditambah dengan sate telur atau daging untuk melengkapi hidangan tersebut. Rangkaian bahan makanan ini tak sekadar enak tetapi juga tinggi nutrisinya dan memiliki variasi tekstur, menghasilkan kombinasi rasa yang menyenangkan dan memanjakan lidah.
4. Wedang Tape: Sajian Khas Daerah untuk Pemanasan Badan dan Semangat
Wedang Tape merupakan sajian tradisional khas Bojonegoro yang pas disajikan saat suhu malam memanas menjadi sejuk, apalagi pada masa penghujan. Sausan ini diproduksi dengan menggabungkan tape ketan hitam bersama santan dan gula merah, lalu dimasak sampai mencapai temperatur hangat.
Campuran rasa manis dan gurih beserta bau fermentasi khas dari tape menjadikan minuman ini sangat menggoda saat dinikmati dengan tenang. Minuman Tape umumnya bisa ditemui di gerai-gerai kecil yang berada di sepanjang Jalan KH Mansyur atau lokasi-lokasi tradisional lainnya.
5. Nasi Pecel Bu Kemi: Sejarah Makanan Rakyat dengan Saus Kacang Asli
Nasi Pecel Bu Kemi sudah lama dikenal sebagai simbol masakan malam di Bojonegoro dalam beberapa dekade terakhir. Memiliki campuran rempah-rempah dari kacang tanah dengan rasa unik serta kehalusan teksturnya, hidangan Nasi Pecel tersebut disajikan di atas daun pisang sehingga memberi sentuhan aromatika alami kepada sajian tersebut.
Di samping sayuran segar, nasi pecel ini disertai dengan berbagai pilihan lauk pendamping seperti rempeyek serta telur rebus. Anda bisa menemui Nasi Pecel Bu Kemi yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, tempat ini aktif melayani pengunjung dari sore sampai larut malam dan kerap dipadati oleh para pencari masakan lezat.
6. Lontong Kikil Pemuda: Keunikan Rasa Pedas yang Abadi
Warung Lontong Kikil Pemuda telah menjalankan usaha selama lebih dari lima dekade dan tetap jadi pilihan utama warga Bojonegoro. Potongan kikil lembut disajikan dalam kuah santan pedas nan sedap, kemudian ditambahkan srondeng crispy untuk penambahan tekstur, menghasilkan cita rasa yang kaya dan memanjakan lidah.
Karakteristik cita rasa serta kelembutan lontong kikil menjadikannya pilihan utama untuk disantap di malam hari, memberikan sensasi hangat dan memuaskan.
7. Kue-Kue Lezat dan Crispy yang Terkenal dari Bojonegoro
Ledre merupakan cemilan tradisional asli Bojonegoro yang telah populer sebagai buah tangan unggulan. Dibuat dari pisang raja dipotong halus lalu digoreng sampai kering dan crispy, Ledre menghadirkan rasa manis alamiah dengan sensasi gigitan yang lembut sekaligus renyah.
Di samping versi aslinya, sekarang Ledre tersedia dalam beragam variasi rasa baru seperti coklat, keju, dan pandan, tapi masih menjaga kesegaran rasanya yang otentik sehingga disukai oleh banyak kalangan.
8. Keripik Tempe Sabardil: Snack Renyah dan Lezat yang Menggoda
Keripik Tempe Sabardil merupakan makanan ringan asli yang disukai oleh penduduk Bojonegoro. Terbuat dari tempe lokal yang dipotong halus lalu digoreng sampai crispy, cemilan ini menghadirkan cita rasa gurih alami yang memikat selera.
Kudapan ini sungguh pas dijadikan teman menemanimu saat bersantai pada malam hari ataupun bisa kamu bawa pulang sebagai hadiah buat kerabat dan sahabat.
Kemajuan Masakan Malam di Bojonegoro: Dari yang Berbau Lokal Hingga yang Bertuah Modern
Bojonegoro terus memperluas bidang kuliner malam melalui beragam ide segar dari wirausaha setempat. Di samping camilan ikonik, saat ini banyak warung makan mencampurkan formula lama dengan cara saji kontemporari, seperti truk makanan serta kafe malam yang menyuguhkan pilihan masakan inovatif menggunakan bahan-bahan lokal.
Pemda turut berperan dengan menyelenggarakan acara pesta makanan serta kursus untuk para pebisnis UKM supaya standar dan kelangsungan masakan khas Bojonegoro tetap terpelihara dan jadi lebih populer. Inisiatif tersebut mendukung upaya menjadikan Bojonegoro sebagai lokasi pariwisata kuliner potensial.
Dengan keragaman dan kelimpahan rasanya itu, makanan malam di Bojonegoro bukan cuma jadi opsi bagus untuk ngemil saat lapar, tapi juga bakal ngebuat kamu merasai pengalaman budaya yang bikin kalbu berbunga-bunga. Makanya, bila kau singgah di “Surga Ledre,” engga boleh dilewatin deh waktu nyobain ragam rasa dari kedelapan sajian ikonik ini. Semoga seru menyicipi petualangan cita-cita asli serta ga akan dilupa!