,

Jakarta

– Presiden Prabowo Subianto me-launching secara resmi produksi awal dari dua ladang tersebut.
minyak
dan
gas
Bumi (migas) yang penting, yakni Lapangan Forel dan Terubuk di Provinsi Kepulauan Riau, diperingati pada hari Jumat, 16 Mei 2025. Acara peresmian tersebut dilaksanakan dengan cara
hybrid
Dari Istana Merdeka, Jakarta, dan ditayangkan secara langsung dari tempat ladang minyak dan gas itu.

Lapangan Forel dan Terubuk adalah sebagian dari Area Operasional (AO) South Natuna Sea Block B yang dikelola oleh Medco E&P Natuna Block B Ltd (afiliasi dengan PT).
Medco
PT Energi Internasional Tbk memegang hak partisipasi sebesar 40%. Medco Daya Abadi Lestari menyumbangkan sahamnya yang berjumlah 35%, sementara itu Prime Energy memiliki bagian sebesar 25%. Proyek ini mengharuskan adanya investasi kurang lebih senilai 600 juta dolar AS dan memberikan lapangan pekerjaan kepada sekitar 2.300 orang selama periode pembangunan.

Produksi dari kedua ladang tersebut akan menambah pasokan minyak hingga 20.000 barel per hari serta gas sebanyak 60 juta kubik yang setara dengan produksi minyak kurang lebih 30.000 barel per hari.

Mengutip laman
Kementerian Energi dan Sumber daya Alam
, lapangan Forel sudah berhasillesai
onstream
Pada tanggal 12 Mei 2025, hal ini meliputi pengembangan proyek sewa Floating Production, Storage, and Offloading (FPSO) bernama Marlin.
Natuna
, pengembangan dua
platform
, serta tujuh sumur. FPSO ini akan menunjang produksi minyak dari proyek Forel sebanyak 10.000 barrel setiap harinya dengan kapasitas potensial sumur yang bisa mencapai 13.500 barrel per hari.

Kepala Unit Penjalankan Kegiatan Usaha Hulu Migas (Unit Pengelola Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas)
SKK Migas
Djoko Siswanto menggarisbawahi bahwa keberhasilan di awal produksi dari kedua ladang tersebut mencerminkan tekad Indonesia untuk menyusun iklim investasi energi yang kondusif serta bersaing.

”
Onstream-
Lapangan Forel dan Terubuk menjadi titik penting yang menunjukkan kolaborasi erat di antara Pemerintah dan Medco E&P untuk memastikan kelangsungan pasokan energi domestik. Kami turut menyambut positif dedikasi perusahaan pada prinsip-prinsip keselamatan kerja, kesehatan, serta perlindungan lingkungan,” jelas Djoko melalui siaran pers dari Kementerian ESDM, Kamis, 15 Mei 2025.

Hendrik Yaputra

bersumbang dalam penyusunan artikel ini.