Wonogiri: Angkringan Khas Jawa-Bali Hanya 25 Menit Dari Kota!
Wonogiri, Jawa Tengah – Bagi Anda pencinta kuliner tradisional, kini tak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta atau Bali untuk menikmati suasana angkringan khas yang autentik. Cukup berkendara selama 25 menit dari pusat Kota Wonogiri, Anda sudah bisa merasakan pengalaman kuliner ala Jawa-Bali yang kental dengan suasana hangat dan santai.
Perpaduan Rasa dan Budaya
Angkringan yang terletak di kawasan utara Wonogiri ini menyajikan menu yang tak hanya menggoda lidah, tetapi juga menghadirkan suasana yang menenangkan. Dari wedang jahe hangat, nasi kucing dengan sambal terasi, hingga sate lilit khas Bali, semua tersedia di satu tempat yang sederhana namun penuh makna.
Interior angkringan ini memadukan elemen tradisional Jawa seperti lampu temaram, tikar pandan, dan gerobak kayu dengan sentuhan ornamen Bali seperti patung kecil dan payung warna-warni. Musik gamelan pelan dan alunan instrumen khas Bali membuat pengunjung merasa seolah sedang berada di dua budaya sekaligus.
Destinasi Kuliner Favorit Keluarga dan Wisatawan
Tempat ini menjadi pilihan favorit tidak hanya warga lokal, tetapi juga wisatawan yang sedang menjelajah kawasan Wonogiri dan sekitarnya. Banyak yang datang bersama keluarga atau teman untuk sekadar menikmati malam sambil bercengkerama di bawah cahaya remang-remang khas angkringan.
“Saya suka datang ke sini karena suasananya nyaman, menunya variatif, dan harganya sangat terjangkau,” ujar Budi, salah satu pengunjung tetap.
Harga Ramah, Rasa Istimewa
Dengan hanya Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per menu, Anda sudah bisa menikmati aneka makanan ringan seperti tempe bacem, sate usus, dan gorengan, hingga makanan berat seperti nasi gudeg dan ayam betutu. Minuman tradisional seperti wedang uwuh dan es cendol juga tersedia untuk menyempurnakan pengalaman bersantap Anda.
Mendukung UMKM dan Pariwisata Lokal
Angkringan ini juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Sebagian besar bahan makanan dan peralatan disuplai dari warga sekitar. Selain itu, lokasi ini sering digunakan untuk kegiatan seni budaya seperti pentas musik akustik dan workshop kerajinan.